Gigi Impaksi dan Cara Penanganannya di RSUD Pandega Pangandaran

BERITA PANGANDARAN – Impaksi gigi, kondisi di mana gigi tidak bisa tumbuh sepenuhnya dan tertanam di dalam gusi, sering terjadi tanpa menimbulkan rasa nyeri.

Gigi bungsu adalah gigi yang paling sering mengalami impaksi. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan drg. Rani Septikasari, Sp.B.M.M, Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial.

Menurut drg. Rani, impaksi gigi adalah kondisi di mana gigi tidak dapat tumbuh sempurna dan terjebak di dalam gusi. Kondisi ini paling umum terjadi pada gigi bungsu, yang merupakan gigi terakhir yang tumbuh saat dewasa.

Penyebab Impaksi Gigi

Rahang yang terlalu kecil sehingga tidak ada cukup ruang untuk gigi tumbuh.

Baca juga:  Gunung Semeru Erupsi, Warga Panik Berlarian

Gigi tumbuh bengkok atau miring.

Posisi gigi lain yang tidak teratur.

Gejala Impaksi Gigi

Gigi hanya muncul sebagian di permukaan gusi.

Nyeri di rahang.

Sakit kepala berkepanjangan.

Gusi bengkak dan memerah di sekitar gigi yang terpendam.

Kesulitan membuka mulut.

Kelenjar getah bening di leher membengkak.

Sakit gigi saat menggigit, terutama di area yang mengalami impaksi.

Jika pemeriksaan dan rontgen menunjukkan adanya impaksi gigi, dokter biasanya akan merekomendasikan odontektomi, yakni prosedur bedah untuk mencabut gigi impaksi.

“Tujuannya untuk mencegah masalah gigi di masa depan,” kata Rani.

Layanan konsultasi dengan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial tersedia di RSUD Pandega Pangandaran dari Senin hingga Kamis pukul 07.00-11.00 WIB dan Jumat pukul 07.00-10.00 WIB.

Baca juga:  DLHK Pangandaran Apresiasi IPAL di RSUD Pandega