Aktivis Edukasi Siswa SD di Pangandaran Tentang Pengelolaan Sampah

Kepsek SD N 3 Ciparakan Idah Rosidah. ist

BERITA PANGANDARAN – Masalah sampah menjadi tantangan serius yang dihadapi masyarakat di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Minimnya kesadaran warga terkait pengelolaan sampah mendorong para aktivis untuk turun tangan mengedukasi masyarakat.

Di SD Negeri 3 Ciparakan, Kecamatan Kalipucang, para siswa mendapat pembelajaran khusus mengenai bahaya sampah dan cara mengelolanya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif program Pancasila yang diusung sekolah tersebut.

Kepala SD Negeri 3 Ciparakan Idah Rosidah mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengajarkan siswa mencintai lingkungan sejak dini. Pihaknya ingin siswa belajar mengelola sampah dengan baik.

“Baik itu di sekolah maupun di rumah mereka masing-masing. Ya semoga saja anak-anak itu nantinya terbiasa untuk bisa mencintai lingkungannya,” kata Idah saat ditemui di halaman sekolah, Selasa 5 November 2024.

Baca juga:  ASN Guru di Pangandaran Terjerat Kasus Tindak Pidana Korupsi, Disdikpora: Jadi Catatan Hitam

Aktivis pengelolaan sampah di Pangandaran Rian Hidayat mengatakan, pihaknya menekankan akan pentingnya edukasi pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.

Menurutnya, dengan adanya bank sampah di sekolah, para siswa diharapkan lebih peduli dan terlibat aktif dalam pengelolaan sampah.

“Kami berharap melalui program ini penanganan sampah bisa terselesaikan di tingkat sekolah. Sehingga bisa mendorong penerapan pola zero waste di Pangandaran,” kata Rian.

Rian menyebutkan, semakin banyak sekolah yang mengikuti program edukasi ini. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu.

“Program ini menjadi langkah awal bagi Kabupaten Pangandaran menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” sebutnya.