BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyebut Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam atau KAHMI merupakan aktivis yang kritis tanpa harus melakukan aksi demonstrasi.
Jeje mengatakan, KAHMI merupakan aktivis yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dan dirinya tidak berani menyebut mereka (KAHMI) sebagai mantan aktivis.
“Gerakan KAHMI ini berbeda saat masih mahasiswa dengan setelah selesai mahasiswa,” kata Jeje saat memberikan sambutan Pelantikan Pengurus Majelis Daerah (MD) KAHMI Pangandaran periode 2022-2027 di Gedung DPRD Pangandaran, Sabtu (21/5/2022).
Jeje menuturkan, kontribusi pemikiran KAHMI di Nusantara sangat terasa, terutama gerakan pemikiran intelektual.
Menurutnya, waktu masih HMI penyampaian aspirasi kerap dilakukan melalui aksi demonstrasi. Namun setelah jadi KAHMI, aspirasi itu disampaikan melalui dialog dan komunikasi serta gerakan literasi.
“Jaringan KAHMI tersebar di berbagai kalangan dan kelompok. Maka modal tersebut akan jadi kekuatan MD KAHMI Pangandaran untuk bersinergis dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab),” tuturnya.
Jeje mengakui, sikap kritis KAHMI tidak pudar jika dibandingkan ketika masih menjadi HMI. Hanya pola geraknya yang dikemas lebih mengedepankan solusi yang positif.
Sementara itu, Koordinator Presidium KAHMI Jawa Barat Joni Martius Sikumbang menegaskan, MD KAHMI Pangandaran harus mampu menciptakan kemandirian ekonomi.
“Mari kita implementasikan dan mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT,” kata Joni.
KAHMI sudah bukan lagi bergelut pada tataran retorika. Namun lebih kepada aksi nyata untuk kemaslahatan umat dan bangsa.
“Kita ini memiliki ciri khas yang lebih fokus pada pembahasan keislaman dan keindonesiaan serta memperhatikan kader HMI,” ucapnya.
Masih di tempat yang sama, Koordinator MD KAHMI Pangandaran Maman menyebutkan, jumlah keanggotaan KAHMI Pangandaran saat ini tengah dilakukan penataan.
“Anggota KAHMI merupakan keanggotaan otomatis setelah seseorang pernah mengikuti LK I saat di HMI,” sebutnya.
Maman menyampaikan, gerakan intelektual harus terus dikembangkan sebagai kekuatan dan pondasi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Kita sudah matang menghadapi persoalan bangsa. Karena setelah lahir HMI pada (5/2/1947) banyak rangkaian kejadian yang disikapi oleh HMI,” terangnya.
Maman berpesan, KAHMI Pangandaran tetap mempertahankan kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan yang bernafaskan Islam. Dan kualitas insan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Editor: R002