Dokter Spesialis Radiologi RSUD Pandega Pangandaran Edukasi Kesehatan Deteksi Dini Kanker Payudara

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Kanker payudara merupakan kanker yang sering terjadi pada perempuan dan menempati kanker urutan pertama diikuti kanker serviks dan kanker ovarium.

Kanker payudara ini terbentuk dari sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali. Sehingga dapat menyebar di antara jaringan payudara atau organ di dekat payudara.

Kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker payudara melalui metode SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Periksa Payudara Klinis) masih rendah.

Padahal, tingkat kematian akibat kanker payudara tergolong cukup besar. Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Payudara dan Reproduksi Perempuan dr. Hj. Elys Yulianti, Sp. Rad. (K) PRP.

Elys mengatakan, kanker payudara menjadi penyakit dengan angka kejadian tertinggi di Indonesia dan ditemukan 60-70% penanganannya terlambat. Sehingga sudah masuk pada stadium lanjut.

Baca juga:  Hari Jadi Ke-10 Pangandaran, Diharapkan Meloncat Lebih Tinggi

“Anjuran pemeriksaan SADANIS bagi usia 25-39 tahun itu dilakukan setiap 3 tahun sekali. Sedangkan untuk usia di atas 40 tahun dilakukan setiap tahun,” kata Elys saat memberikan edukasi kesehatan di ruang tunggu Poliklinik RSUD Pandega, Selasa 22 Agustus 2023.

Dengan begitu, kata Elys, harus ada langkah pencegahan agar penyakit kanker payudara ini tidak terus meningkat. Salah satunya dengan melakukan SADARI.

Menurutnya, bagi perempuan yang masih produktif, SADARi bisa dilakukan tepatnya tujuh hari setelah hari menstruasi pertama. Dengan memperhatikan dan meraba payudara untuk mencermati, apakah terdapat perubahan pada kulit maupun jaringannya.

“Bagi yang sudah tidak dalam masa produktif, SADARI ini dapat dilakukan kapan saja. Kalau ditemukan kelainan saat SADARI, segera SADANIS ke fasilitas kesehatan terdekat,” ucapnya.

Baca juga:  Mengenal Eyang Saju, Tokoh Penyebar Agama Islam di Pangandaran

Langkah-Langkah SADARI

Pertama, berdiri di hadapan cermin dengan mengangkat kedua tangan ke atas sambil memeriksa, apakah ada kemerahan atau bengkak di area payudara.

Kedua, letakkan tangan di pinggang dan periksa payudara seperti langkah pertama.

Ketiga, tekan payudara dari atas kebawah dan rasakan apakah ada benjolan.

Keempat, tekan payudara secara melingkar juga rasakan apakah ada benjolan.

Kelima, tekan payudara ke arah puting dan lihat
apakah ada cairan yang keluar.

Terakhir, berbaringlah dan tekan kembali payudara secara melingkar.

Sementara itu, Direktur RSUD Pandega Pangandaran Dr. dr. Hj. Titi Sutiamah, MM menyampaikan, bahwa di rumah sakit sudah tersedia USG Payudara sebagai salah satu cara SADANIS atau Periksa Payudara Klinis.

Baca juga:  Gua Sinjanglawang dan Gua Lanang Pangandaran, Terbentuk Jutaan Tahun Silam

“USG payudara ini dapat dilakukan setiap hari Selasa bersama dr. Hj. Elys Yulianti, Sp. Rad. (K) PRP di instalasi Radiologi RSUD Pandega Pangandaran,” sebutnya.