Ibu-Ibu di Desa Bagolo Olah Rumput Laut Jadi Krispi

rumput laut
Kelompok ibu-ibu di Pangandaran olah rumput laut jadi krispi. ris/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Ulva Q di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, membuat olahan rumput laut menjadi makanan yang super krispi dan gurih.

Mereka yang memanfaatkan sumber daya alam laut itu merupakan warga Dusun Bagolo Kolot, Rt9/Rw6, Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang.

Selain dibuatkan untuk agar-agar, rumput laut ini juga bisa diolah dengan berbagai macam olahan. Di antaranya menjadi makanan ringan. Bahan baku itu diambil dari Pantai Karapyak.

Sebelum dilakukan penggorengan terlebih dahulu rumput laut ini dicuci dan dijemur dalam waktu setengah hari. Kemudian dicuci kembali untuk memisahkan dengan karang yang bercampur pasir.

Jika sudah dinyatakan siap, rumput laut itu dicampurkan dengan adonan tepung berserta bumbu-bumbu yang sudah disediakan.

Baca juga:  Ini Alasan Perusahaan di Pangandaran Belum Terapkan UMK

Ketua kelompok Ulva Q Herni (47) mengatakan, bumbu yang digunakan untuk membuat rumput laut krispi tidak jauh berbeda dengan membuat adonan gorengan.

Di antaranya ketumbar, bawang putih, penyedap secukupnya dan tepung beras terigu.

“Bumbunya biasa, tapi terasa gurih. Dari sananya juga memang kripsi rumput laut ini sudah gurih, katanya saat ditemui di tempat pengolahan, Rabu (01/12/2021).

Pemasaran Hingga Kendala yang Sempat Dialami

Herni menuturkan, untuk pemasaran hasil olahannya dilakukan secara online dan menjual langsung kepada konsumen yang ada di wilayah Pangandaran.

“Dalam satu kemasan dengan isi 50 gram harganya Rp15.000. Terjangkaulah buat semua kalangan,” tuturnya.

Herni mengakui untuk saat ini dirinya terkendala dalam pemasaran lantaran terhitung masih baru.

Baca juga:  Mertua di Tasikmalaya Memerkosa Menantu

“Kalau untuk bahan baku, memang sempat menjadi kendala. Dulu keteteran saat ada orderan banyak terus gak ada rumput lautnya,” terangnya.

Maka, seiring berjalannya waktu untuk saat ini bahan baku tidak begitu sulit didapat. Dan ada warga nelayan yang sudah biasa mengambilnya.

Herni berharap, ibu-ibu lain yang tidak memiliki kegiatan bisa ikut produksi. Dan mengenalkan makanan ringan rumput laut dari Karapyak, Bagolo ini.

“Bahan bakunya lumayan cukup banyak di Pantai Karapyak. Jadi kita bersama-sama mencari peluang bagaimana caranya memanfaatkan sumber daya alam yang ada di lingkungan kita,” ucapnya.

Herni menyebutkan, kelompok yang diketuainya ini baru bergerak sekitar 2 tahun lebih.

“Dalam setiap bulan di masa pandemi saat ini bisa mengeluarkan 1.000 kemasan. Kalau sebelum pandemi lebih,” sebutnya.

Baca juga:  Gempa 4,9 Magnitudo Guncang Pangandaran, Pedagang: Pasir Pantai Terasa Bergoyang

Penulis/Editor: RIS/R002