BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Tiara Salsabila, 12, atlet disabilitas asal Kabupaten Pangandaran ini terus melakukan persiapan dan latihan intensif menjelang Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) VI Jawa Barat.
Ia merupakan atlet disabilitas tuna daksa yang hendak berlaga pada ajang Peparda VI yang akan dilaksanakan pada 22 sampai 30 November 2022 di Bekasi.
Tiara, yang masih duduk di bangku kelas 6 SD (Sekolah Dasar) ini selalu diantar sang ibu untuk menuju ke lokasi (kolam renang) latihan.
Setiap pagi dan sore, sang ibu setia mengantar dan menjemput anak bungsunya menggunakan sepeda motor dengan jarak sekitar 5 kilometer dari rumahnya.
Meski dengan segala keterbatasan fisik dan ekonomi keluarga kurang mampu, anak terakhir dari empat bersaudara pasangan suami istri Entin, 48, dan Romli, 47, ini tetap semangat dan gigih.
Tiara adalah salah satu dari 24 atlet disabilitas yang tinggal di rumah semi permanen bersama kedua orang tuanya di Dusun Bulak Laut Rt02/Rw04, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran.
Mereka tinggal di atas lahan milik pemerintah yang saat ini dikontrak oleh salah satu perusahaan perkebunan.
Meski begitu, orang tua Tiara tetap semangat membiayai anaknya menjadi atlet renang dari hasil jualan asongan kopi di Pantai Pangandaran.
Entin mengatakan, hampir dua tahun anaknya gabung di National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Pangandaran sudah mendapatkan dua medali emas.
“Dia (Tiara) menyukai renang itu sejak kecil. Mulai masuk kelas 3 SD, dulu pamannya yang melatih. Kemudian ketemu dengan Pak Wahyu (Ketua NPCI Pangandaran),” kata Entin.
Ketua NPCI Pangandaran Wahyu Hidayah menyampaikan, pihaknya tengah melakukan persiapan dan menggembleng atlet renang untuk Peparda VI di Bekasi.
“Tiara latihan di S8 dengan kondisi tangan sebelah. Dia anaknya semangat latihan. Harapan kami nanti mendapatkan medali emas kembali,” kata Wahyu.
Namun demikian, kata Wahyu, masih ada beberapa kendala menjelang Peparda VI Jabar 2022 ini. Salah satunya adalah biaya.