Hanya saja, Dedi tidak menyebutkan Gapoktan mana saja yang mendapat bantuan dari pemerintah untuk pembangunan leuit tersebut.
Di tahun 2021, kata Dedi, bantuan untuk pembangunan lumbung padi hanya diberikan kepada satu Gapoktan. Karena anggaranya pun cukup untuk satu kelompok.
“Saat itu besaran anggarannya hanya Rp500 juta. Tapi mereka sampai saat ini juga masih berjalan. Artinya kelompok tersebut mampu mengelolanya,” ujarnya.
Dedi menyebutkan, dengan adanya lumbung padi diharapkan kesejahteraan petani akan meningkat. Sebab, petani bisa menyimpan hasil panennya di lumbung tersebut.
Minimal padi untuk konsumsi sendiri bisa disimpan dulu di leuit itu. Mengingat selama ini ada kebiasaan buruk dari petani.
“Di mana, mereka (petani) suka langsung menjual hasil panennya ke tengkulak. Sehingga harga padi petani itu murah,” sebutnya.
Penulis/Editor: DN/R002