BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Rambu jalur evakuasi bencana alam di Pantai Pangandaran masih minim.
Padahal, Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang rawan terjadi bencana hidrometeorologi.
Atau bencana yang disebabkan alam. Seperti gempa bumi, tsunami, banjir, longsor dan angin ribut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Pangandaran Kustiman mengakui, daerahnya masih kekurangan rambu jalur evakuasi jika terjadi tsunami.
“Jalur evakuasi titik kumpul dan kaitan dengan tsunami ready itu menjadi PR kita semua. Pesisir pantai sepanjang 91 kilometer itu belum seluruhnya lengkap,” kata Kustiman beberapa waktu lalu
Minimnya jalur evakuasi mempengaruhi pemahaman warga atau wisatawan saat terjadi bencana alam tsunami.
Namun, kata Kustiman, sejumlah upaya akan dilakukan untuk menyiasatinya. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa yang berada di tepian pantai.
Selain rambu jalur evakuasi, Pangandaran juga belum memiliki banyak Early Warning System (EWS). Atau alat yang memberikan peringatan dini jika terjadi bencana tsunami.
“Kami baru mempunyai 3 EWS yang tersebar di Pantai Bojong Salawe, Pantai Pangandaran dan di depan Politeknik Kelautan Pangandaran Blok Pelabuhan Cikidang,” ujarnya.
Kustiman menyebutkan, untuk peta jalur evakuasi berada di Pos Balawista dan Pantai Timur Pangandaran.
“Kalau ada bencana di laut, kemudian EWS berbunyi selama 3 menit berulang-ulang, berarti menandakan adanya bencana alam,” sebutnya.
Untuk tempat evakuasi sementara, kata Kustiman, berada di Jalan Bulak Laut Blok Pasar Wisata (PW) dengan kapasitas bisa menampung 6 ribu orang.
Adapun nomor penting BPBD Pangandaran yang bisa dihubungi saat terjadi bencana adalah 02657500155 dan WhatsApp 081221535995.