Sutriaman menerangkan, pada panen perdama di MT3 itu terdapat 3 aspek pendampingan yang dilaksanakan. Mulai dari aspek teknis, pengenalan teknologi dan budidaya padi ramah lingkungan.
Selain itu, pemerintah juga melakukan pendampingan dari aspek kelembagaan dan administrasi kelompok serta aspek pemasarannya.
“Kegiatan ini merupakan program yang multifungsi. Karena BPTP Jawa Barat bisa mengaplikasikan teknologi dan mendapatkan umpan balik untuk peningkatan produktivitas,” terangnya.
Sutriaman menyebutkan, Dinas Pertanian sangat mendukung penerapan teknologi budidaya padi ramah lingkungan.
Terlebih, pihaknya juga mengimbau kepada petani untuk tidak membakar jerami di sawah. Dan tidak bergantung pada pupuk anorganik.
“Kami berharap petani bisa mandiri menggunakan pupuk dari sumberdaya yang sudah ada,” sebutnya.
Penerapan teknologi budidaya padi ramah lingkungan, hasil ubinan padi yang diperoleh pada MT3 ini rata-rata mencapai 4,8 ton per hektare gabah kering panen (GKP).
Penulis/Editor: SMF/R002