BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Minyak jelantah atau minyak goreng sisa, berhasil ditampung oleh salah seorang warga di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Yudha Permana, warga Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi ini menampung minyak jelantah untuk dijadikan bahan baku bio solar.
Dirinya tertarik menjadi penampung minyak jelantah sejak Januari 2022 karena kepeduliannya terhadap kondisi Indonesia yang mengalami ancaman krisis energi.
Selain itu, dia juga memiliki kepedulian terhadap potensi pencemaran lingkungan.
“Jangan sampai lingkungan tercemar lantaran hal sepele dari aktivitas rumah tangga yang membuang limbah minyak jelantah,” kata Yudha.
Yudha mengatakan, minyak goreng sisa memasak hendaknya bisa dimanfaatkan menjadi rupiah. Terutama pasca pandemi Covid-19 dalam rangka pemulihan ekonomi.
“Minyak jelantah sisa memasak itu saya beli dari masyarakat seharga Rp5.000 per kilogram,” kata Yudha.
Melalui rangkaian pemanfaatan minyak jelantah yang ditampung tersebut berdampak positif sebagai penopang ekonomi masyarakat.
“Secara kesehatan minyak goreng kemasan idealnya tidak dipakai lebih dari tiga kali karena berdampak buruk untuk kesehatan,” tuturnya.
Yudha menerangkan, minyak jelantah yang telah dia tampung langsung dikirim ke kota besar untuk diolah menjadi bio solar.
“Ke depan saya ingin di Pangandaran bisa memproduksi bio solar dari bahan baku minyak jelantah,” terangnya.
Yudha mengaku, dirinya sudah berhasil mengirimkan minyak jelantah 1 ton dalam 2 minggu.
“Kami juga melakukan kerjasama dengan PKK dan Posyandu dalam mengumpulkan minyak jelantah,” ucapnya.
Secara perhitungan, kata Yudha, untuk menghasilkan 1 liter bio solar membutuhkan 2 liter minyak jelantah.
“Bio solar yang dibuat berbahan baku minyak jelantah lebih ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan asap yang berlebihan,” sebutnya.
Penulis/Editor: SMF/R002