BERITA PANGANDARAN – Debat publik kedua untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran kembali digelar di Hotel Pantai Indah Pangandaran pada Rabu 20 November 2024 malam.
Acara ini diawali dengan ketegangan saat masing-masing pasangan calon (paslon) saling melemparkan tagline khas mereka.
Debat kali ini mengusung tema “Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Tata Ruang, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan, serta Kepemudaan.” Debat dimulai dengan penyampaian visi dan misi dari masing-masing paslon.
Sesi Pertama: Isu BumDes
Paslon nomor urut satu, Citra Pitriyami dan Ino Darsono, mendapat pertanyaan tentang banyaknya Badan Usaha Milik Desa (BumDes) yang tidak berjalan di Pangandaran.
Cabup Citra Pitriyami menegaskan komitmennya untuk mengaktifkan kembali BumDes jika terpilih. Menurutnya, pengaktifan BumDes akan berdampak signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Jika kami terpilih, kami berkomitmen untuk mengaktifkan kembali BumDes dengan pola pengawasan yang intens,” ujar Citra.
Ia juga menyampaikan rencana untuk melakukan investigasi dan pengawasan langsung ke lapangan guna memastikan pengelolaan BumDes berjalan dengan optimal.
“Pengawasan dan audit langsung ke desa menjadi salah satu solusinya,” tambahnya.
Sesi Pertama: Isu Banjir
Sementara itu, paslon nomor urut dua, Ujang Endin Indrawan dan Dadang Solihat, mendapat pertanyaan terkait penanganan bencana banjir yang kerap terjadi di wilayah Pangandaran.
Cabup Ujang menekankan bahwa solusi banjir harus dimulai dari hulu hingga ke hilir. “Penanganan harus dilakukan dari atas, di hulu, hingga ke hilir,” ujar Ujang.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya menjaga lingkungan, seperti tidak menebang pohon sembarangan dan mengelola sampah dengan baik.
“Perlu kesadaran bersama untuk tidak menebang pohon dan tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Ketegangan di Antara Pendukung
Debat kedua ini berlangsung cukup panas, terutama karena pendukung kedua paslon saling bersorak yel-yel dan meneriakkan tagline masing-masing.
Suasana sempat memanas hingga pembawa acara harus menginterupsi jalannya debat untuk menenangkan suasana.
Meski begitu, debat ini tetap menjadi sorotan publik dan menjadi ajang bagi para calon untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam menangani berbagai isu strategis di Pangandaran.