Supendi menuturkan, pihaknya selalu mengingatkan kepada kepala toko dan manajemen ritel untuk tidak melakukan praktek tersebut.
“Kami juga minta manajemen ritelnya untuk menambah kuota pengiriman minyak goreng, namun tidak disanggupi. Katanya sudah dijatah,” tuturnya.
Tak hanya toko-toko modern, kondisi di pasar tradisional pun tidak jauh beda. Tak sedikit grosir yang mengeluhkan kurangnya pasokan minyak goreng.
“Suplayernya tidak ada yang ngirim, kemudian distributornya kan jauh-jauh, ada di Tasik dan Ciamis. Kalau di kita kan gak ada,” terang Supendi.
Supendi menyebutkan, pihaknya tidak akan melakukan operasi pasar dalam waktu dekat ini. Lantaran barangnya pun tidak ada.
“Kami juga tidak bisa memastikan kapan distribusi minyak goreng akan normal lagi. Tergantung bagaimana pihak yang terkait mengatasi masalah ini,” sebutnya.
Penulis/Editor: DN/R002