BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Pantai Madasari merupakan destinasi wisata yang berlokasi di Dusun Bulakbenda, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Pantai Madasari merupakan satu di antara 120 objek wisata alam yang dikelola secara langsung oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Objek wisata Pantai Madasari layak menjadi tujuan wisata karena keasrian dan keindahan alamnya yang eksotis.
Selain itu, bebatuan karang yang indah dan view alam yang Instagramable, menjadikan Pantai Madasari sangat cocok untuk foto selfie.
Meski pengunjung dilarang untuk berenang, namun, hal ini tidak akan mengurangi sensasi healing yang akan Anda nikmati dan rasakan kala mengunjungi pantai eksotis di Pangandaran ini.
Larangan berenang sendiri, karena Pantai Madasari masih sangat rawan untuk aktivitas air tersebut.
Alasannya, terdapat banyak batu karang dan ombak Pantai Madasari sangat kencang.
Potensi Wisata Sejarah Pantai Madasari, Pangandaran
Selain keindahan alamnya yang eksotis, Pantai Madasari juga menyimpan potensi wisata sejarah.
Di mana, di kawasan Pantai Madasari terdapat Pulau Bale Kambang.
Pulau ini, merupakan tempat pertemuan para saudagar di masa penjajahan Belanda.
Bahkan, Presiden Soekarno, pernah melakukan tirakat atau semedi di Pulau Bale Kambang ini.
Tak heran, jika saat ini, Pantai Madasari menjadi lokasi wisata religi yang banyak dikunjungi wisatawan luar daerah.
Dari cerita tutur yang dihimpun ruber.id, Pulau Bale Kambang memiliki arti tersendiri.
Bale berarti tempat, dan Kambang artinya terapung.
Selain Pulau Bale Kambang, di Pantai Madasari juga terdapat Pulau Manggar.
Di mana arti dari Pulau Manggar tersebut adalah sempadan yang menyerupai rumpun buah kelapa. Atau dalam bahasa Sunda disebut kalapa samanggar.
Di Pulau Manggar inilah, para saudagar menikmati ragam hidangan buah kelapa.
Bahkan, nama kelapa muda yang biasa disebut dengan dawegan merupakan bahasa Belanda, asal kata dari danwigan.
Selain dua pulau tersebut, terdapat lokasi yang menjadi ikon Pantai Madasari, yaitu Pulau Batu Leuit.
Pulau ini diyakini sebagai salah satu penyimpanan benda pusaka atau benda berharga lainnya di masa penjajahan.