Pabrik Sabut Kelapa di Pangandaran Hangus Terbakar, Pemilik Alami Kerugian Rp1 Miliar

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Pabrik sabut kelapa di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, ludes terbakar. Pemilik pabrik itu mengalami kerugian sebesar Rp1 miliar.

Kejadian itu terjadi di Dusun Sambong, Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang, pada Jumat 22 September 2023.

Meski tak ada korban jiwa, kebakaran di area pabrik tersebut sempat membuat panik karyawan dan warga sekitar. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar jam 11.00 WIB.

Salah seorang pegawai pabrik Ujang mengatakan, kebakaran terjadi saat para pekerja tengah istirahat.

“Karyawan yang sedang istirahat tiba-tiba melihat bara api menyala pada tumpukan cocopeat atau sabut kelapa yang berada di dekat gudang,” kata Ujang.

Baca juga:  Masa Tenang Pemilu 2024, Petugas 'Bongkar' APK di Pangandaran

Tak disangka, kebakaran ini penyebabnya dari panasnya terik matahari, bukan dari korsleting listrik.

“Penyebab kebakaran ini diduga berasal dari panasnya terik matahari sehingga menimbulkan api,” ujarnya.

Setelah melihat kobaran api, kata Ujang, dirinya dibantu rekan kerjanya berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.

“Lantaran apinya sudah membesar, kami juga kesulitan memadamkan api yang hanya mengandalkan peralatan seadanya,” tuturnya.

Akibat kejadian tersebut, bahan baku cocopeat, mesin press, tungku ludes terbakar.

Sementara itu, Kepala Desa Karangmulya Wahyuman menerangkan, kebakaran pabrik ini diketahui saat 6 orang karyawan pabrik tiba-tiba melihat api sudah menyala di tengah-tengah pabrik.

“Kebakaran diduga kuat akibat terik matahari, karena sekarang musim kemarau. Sedangkan sabut merupakan bahan baku cocopeat yang mudah terbakar,” kata Wahyuman.

Baca juga:  Asal Usul Tari Ronggeng Gunung, Maha Karya Putri Cantik Kerajaan Galuh

Di lokasi, Kapolsek Padaherang AKP Aan Sutisna sudah meminta keterangan dari pemilik pabrik perihal kerugian akibat kejadian kebakaran ini.

“Menurut pengakuan pemilik pabrik Pak Dikdik kurang lebih mengalami kerugian Rp1 miliar,” kata Aan.

Menurutnya, masyarakat sempat melakukan upaya pemadaman api dengan menggunakan ember dan alat seadanya. Sambil menunggu kedatangan mobil pemadam kebakaran (Damkar).

“Agar tidak menjalar ke pemukiman rumah warga, kami pun melakukan upaya semaksimal mungkin agar api tidak merembet ke rumah warga,” ucapnya.