Pasutri yang Gunakan Alat Kontrasepsi di Pangandaran Minim

alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi (kondom)

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Pasangan suami istri (pasutri) yang menggunakan alat kontrasepsi dalam program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Pangandaran minim.

Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran mencatat pasangan usia subur (PUS) per Juni 2022 sebanyak 71.751 orang.

Dari jumlah tersebut, pasangan usia subur yang tidak ber-KB sebanyak 24.215 orang. Sedangkan jumlah peserta KB per Juni 2022 sebanyak 47.536 akseptor dengan tujuh jenis program KB.

Kabid Keluarga Berencana Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DKBP3A Pangandaran Dudung mengatakan, peserta KB yang menggunakan alat kontrasepsi atau kondom hanya 684 orang.

Dengan pengguna IUD 2.793 orang, MOW 1.788 orang, MOP 92 orang, implant 4.578 orang, suntik 26.304 orang dan pil 11.927 orang.

Baca juga:  Goa Nyalindung, Tempat Persembunyian Warga Zaman DI/TII di Pangandaran yang Jadi Objek Wisata

“Persentase peserta KB kondom sangat rendah, karena beralih pada alat kontrasepsi jangka panjang,” kata Dudung, Rabu (3/8/2022).

Dudung menuturkan, penggunaan kondom dari program pemerintah, setiap peserta KB hanya enam buah setiap bulannya. Itu karena kondom sudah banyak di pasaran.

“Tahun-tahun ke belakang juga peserta KB kondom yang paling rendah, karena memang tidak efektif dan tidak terlalu diminati. Peserta KB kondom per Desember 2021 hanya 645 akseptor,” tuturnya.

Disinggung soal pengguna kondom di luar yang mengikuti program KB, ia mengaku tidak mengantonginya. Apalagi kondom dijual bebas dan tidak dilakukan pendataan orang per orang.

“Terkait penggunaan kondom di luar pemerintah tidak ada datanya. Karena saat ini sudah dijual bebas di mini market,” sebutnya.

Baca juga:  Maraknya Galian C Ilegal di Pangandaran Sebabkan Pendapatan Pajak Minim

Editor: R002