BERITA SAINS, ruber.id – Sebuah asteroid berukuran raksasa diproyeksikan akan mendekati orbit Bumi pada akhir pekan ini. Berikut faktanya.
Lebih Besar dari Menara Eiffel
Para ahli menyebut asteroid memiliki bentuk seperti telur dan berukuran lebih besar dari menara Eiffel dengan panjang 330 meter. Asteroid ini diprediksikan akan melesat memasuki orbit Bumi dengan kecepatan 23.700 kilometer per jam.
Ahli menamakan benda ruang angkasa ini sebagai asteroid Nereus. Nama yang diambil berasal dari mitologi Yunani merujuk pada nama dewa laut, anak dari Gaia yang merupakan penjelmaan Bumi.
Nereus pada pekan ini diperkirakan akan berada pada jarak 3,86 juta kilometer dari Bumi, atau sekitar 10 kali jarak Bumi dan Bulan. Jarak tersebut tampak jauh, namun dalam kacamata kosmik jarak tersebut hanya “selemparan batu”.
Berpotensi Membahayakan Bumi
Karena jarak dan ukurannya yang relatif besar, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memasukkan asteroid ini ke dalam ‘objek berpotensi bahaya’ atau Potential Hazardous Object (PHO).
NASA menyatakan, setiap objek luar angkasa yang berada dalam jarak 193 juta kilometer dari Bumi sebagai ‘objek dekat Bumi’ dan objek yang bergerak cepat dalam jarak 7,5 juta kilometer sebagai asteroid ‘berpotensi bahaya’.
Asteroid Ditemukan Pertama Kali pada Tahun 1982
Nereus ditemukan pertama kali pada tahun 1982, dan orbitnya sendiri berada pada jarak 1,82 tahun Matahari. Orbit tersebut kemudian membuat asteroid ini mendekat ke Bumi hampir setiap 10 tahun.
Menurut NASA, Nereus kali ini berada dalam jarak yang lebih dekat dengan Bumi dalam rentang waktu 20 tahun terakhir.
Database yang memantau lebih dari 600 ribu asteroid, memperkirakan bahwa Nereus memiliki kandungan nikel, besi, dan kobalt senilai total US$4,71 miliar atau sekitar Rp67,82 triliun. Membuat benda ruang angkasa ini memiliki potensi besar jika ditambang. Dilansir dari Live Science.
Kembali ke Orbit Bumi pada Tahun 2031
NASA memprediksi setelah pekan ini, Nereus akan mendekati Bumi kembali pada 2 Maret 2031, November 2050 dan 14 Februari 2060.
Dalam prediksi tersebut, jarak yang paling dekat ke Bumi adalah pada 14 Februari 2060, diprediksi berada dalam jarak sekitar 1,2 juta kilometer dari Bumi.
Pada waktu tersebut, bongkahan batu angkasa luar ini hanya akan berada pada jarak tiga kali dari jarak Bulan dan Bumi, membuatnya sangat dekat dengan planet kita.
NASA Siapkan Cara Agar Keluar Orbit Bumi
Mengutip CNET, untuk menangkal ancaman dari benda langit yang mengarah ke Bumi, NASA tengah berupaya menemukan solusi.
Salah satunya dengan meluncurkan pesawat ruang angkasa sebagai bagian dari misi Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART). Untuk mengubah jalurnya dengan cara menabrak keluar orbit Bumi.
Selain NASA, China juga saat ini dalam tahap perencanaan awal untuk menjalankan misi menabrak asteroid. Pihaknya mengusulkan bahwa akan menabrakkan 23 roket Long March 5 ke asteroid Bennu.
Penulis/Editor: R002