Indeks Harga Saham Gabungan Anjlok di Akhir Pekan

IHSG
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). ist/net

BERITA BISNIS, ruber.id – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG jatuh 0,69% atau 45,31 poin ke 6.538,50 pada akhir pekan ini.

Jumat (3/12/2021), Indeks Harga Saham Gabungan bergerak dalam rentang 6.536,90-6.600,16. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di level Rp8.127,98 triliun.

Sebanyak 233 saham hijau, 284 saham merah dan 144 saham stagnan pada akhir perdagangan.

Investor asing pun membukukan aksi jual bersih Rp516,85 miliar. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang paling dilepas asing senilai Rp89,9 miliar.

Diikuti saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang diobral Rp58 miliar dan saham PT Astra International Tbk (ASII) dijual Rp32,4 miliar.

Di tengah pelemahan IHSG, masih terdapat saham-saham yang melejit signifikan. Seperti PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) melesat 34,69%.

Baca juga:  Griya Asri Cibenda, Tangkap Peluang Bisnis Properti di Pangandaran

Saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) naik 24,79% dan saham PT Asuransi Harta Aman P Tbk (AHAP) menguat 22,73%.

Sebelumnya, pelemahan juga terjadi di bursa global, jika merujuk data selama sepekan terakhir.

Dilansir dari Bisnis.com, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, sejak kemunculan varian baru Covid-19, pergerakan indeks bursa saham global sangat volatile. 

Dirinya mencontohkan, Indeks Dow  Jones di bursa AS sempat berbalik rebound dan ditutup menguat sebesar 617,75 poin atau 1,82% dalam perdagangan Kamis (2/12/2021) waktu setempat.

Namun, jika merujuk 5 hari perdagangan terakhir maka Indeks DJIA sebenarnya masih turun tajam sekitar 1.164 poin atau 3,2% sejak Omicron atau varian Covid-19 baru merebak.

Baca juga:  Berakhir! Pangandaran Boyong 19 Medali di Peparda VI Jabar

Kekhawatiran saat ini adalah kesiapan Indonesia menghadapi Omicron jika masuk ke Tanah Air. Mengingat Singapura dikabarkan telah mengkonfirmasi 2 kasus impor Covid-19 varian Omicron B.1.1.529.

Penulis/Editor: R002