Puluhan Warga Pangandaran Terjangkit Leptospirosis, Kadinkes: Jangan Anggap Remeh

Puluhan warga Pangandaran terjangkit Leptospirosis. foto: halodoc/net

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Puluhan warga yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dinyatakan terjangkit Leptospirosis. Mereka berasal dari Kecamatan Cijulang dan Cimerak.

Kepala Dinas Kesehatan Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, ada sebanyak 27 orang positif terjangkit Leptospirosis yang tersebar di Desa Cibanten, Cijulang dan Cimerak.

Menurutnya, Leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus yang masuk melalui luka pada tubuh manusia yang terbuka.

“Kalau ada luka di bagian kaki kemudian terkena kencing tikus, bisa terjangkit virusnya. Penyakit ini sangat rentan bagi para petani yang berada di sawah,” kata Yadi, Selasa 6 Desember 2022.

Karena secara tidak sadar, kencing tikus atau hama padi itu mengeluarkan air kencingnya di area pesawahan yang tercampur air.

Baca juga:  RSUD Pandega Pangandaran Layani 70% Warga Pengguna BPJS Kesehatan

“Jangan anggap remeh penyakit ini. Kalau sudah terkena virusnya bisa menyebabkan flu, demam, sakit kepala, kemudian lemas,” tuturnya.

Selain itu, kata Yadi, jika tidak ada penanganan yang serius maka bisa menyebabkan kerusakan organ tubuh bagian dalam sampai gagal ginjal.

“Kalau sudah gagal ginjal, maka si penderita harus melakukan cuci darah. Sedangkan cuci darah memerlukan biaya yang cukup besar,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya tengah mensosialisasikan terkait penyakit tikus tersebut kepada para petani dan masyarakat umum.

“Di Kecamatan Cijulang dan Cimerak. Karena wilayah ini yang terdapat banyak lahan pertanian,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Pangandaran Asep Kemal Pasha menyebutkan, pihaknya sudah membuat jebakan tikus untuk keperluan penelitian penyakit tersebut.

Baca juga:  Sengketa Lahan Katapang Doyong Pangandaran, Pemkab Ajukan Banding Hasil Putusan PN Ciamis

“Paling utama kami buat di wilayah Cibanten. Tikus rumahan atau area got juga berpotensi menularkan penyakit itu,” sebutnya.