Sepanjang Tahun 2022, Pangandaran Diguncang 47 Kali Gempa

Pantai Timur Pangandaran. dede/ruber.id

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mencatat sebanyak 47 kali gempa sejak Januari hingga 28 Desember 2022.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Pusdalops BPBD Pangandaran, gempa sebanyak 47 kali itu berpusat di Pangandaran. Getarannya ada yang dirasakan kuat dan tidak.

Adapun gempa bumi yang kekuatannya dirasakan masyarakat terjadi sebanyak 13 kali. Sedangkan sisanya tidak terasa oleh seluruh warga atau hanya dirasakan oleh sebagian warga.

Kekuatan gempa yang terjadi pun sangat bervariasi. Dalam data yang diterima, pada 20 November 2022 merupakan gempa yang paling kuat mencapai 5,3 magnitudo (M).

Kepala Pelaksana BPBD Pangandaran Kustiman mengatakan, gempa yang paling banyak terjadi di Pangandaran sepanjang tahun 2022 pada bulan Oktober sebanyak 7 kali guncangan.

Baca juga:  KPU Pangandaran Gelar Bimtek KPPS Pemilu 2024

Menurutnya, pada tanggal 3 Oktober terjadi dua kali dalam sehari pada waktu sore dan malam. Kemudian disusul pada tanggal 10 di bulan yang sama sebanyak dua kali pada jam 03.22 WIB.

“Tapi warga tidak perlu panik dan was-was dengan kejadian banyaknya gempa ini. Karena seharusnya kita antisipasi dengan mitigasi bencana,” kata Kustiman, Rabu 4 Januari 2023.

Kustiman menuturkan, mitigasi bencana perlu diketahui karena perkara bencana tidak bisa diprediksi kapan terjadinya.

“Kami juga sudah pasang rambu evakuasi Tsunami dan Early Warning System (EWS) sebagai mitigasi bencana,” tuturnya.

BMKG Ungkap Alasan Pangandaran Sering Terjadi Gempa Bumi

Staf Observasi BMKG Bandung Sandi mengatakan, gempa bumi tidak bisa diprediksi karena belum ada alat yang canggih untuk memprediksi itu. Termasuk gempa yang sering terjadi di Pangandaran.

Baca juga:  PDAM Pangandaran Punya Prospek Pasar Luar Biasa

“Wilayah perairan yang sering terjadi gempa bumi bisa dibilang bukan hanya di Pangandaran. Tapi terjadi juga di sebagian wilayah Indonesia,” kata Sandi beberapa waktu lalu di Pangandaran.

Terlebih, Pangandaran pada intinya masuk wilayah Indonesia dan posisinya itu berada di pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

“Itulah kenapa gempa bumi selain di darat, berada dominan di selatan Jawa Barat,” sebutnya.