BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat mendorong Kabupaten Pangandaran masuk daftar rekomendasi 10 objek wisata utama nasional. Namun masalah sampah masih menjadi sorotan.
Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan, objek wisata Pangandaran menjadi pembahasan penting dalam Rapat Kerja Daerah atau Rakerda III PHRI Jawa Barat.
“Kami mendorong Pangandaran bisa masuk daftar rekomendasi 10 objek wisata utama nasional. Tapi masalah sampahnya masih jadi sorotan.”
“Jadi Pemkab harus serius untuk mengatasi masalah sampah demi memuluskan target sebagai tujuan wisata utama secara nasional,” kata Herman di Pangandaran.
Herman menuturkan, ada beberapa alasan PHRI untuk mendorong Pangandaran masuk rekomendasi wisata utama nasional. Di antaranya dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat belum ada yang masuk di dalamnya.
Kemudian, dengan melihat potensi Pangandaran yang mempunyai pantai, pegunungan, curug dan sungai, pihaknya sangat optimis di 2023 Pangandaran menjadi rekomendasi wisata utama pantai di Indonesia, selain Bali.
“Ya itu kekurangannya, ada kesan yang diterima dari para wisatawan yaitu kebersihan lingkungan yang masih menjadi perbincangan,” tuturnya.
Herman meminta, Pemkab Pangandaran harus menggarap serius persoalan sampah di objek wisata Pantai Pangandaran. Karena hal itu yang paling menjadi pertimbangan wisatawan untuk berkunjung.
“Kebersihan itu kan menjadi wajah dan kesan pertama wisatawan. Di sisi lain Pemkab juga harus bisa menonjolkan potensi wisata dengan mengembangkan infrastruktur penunjang,” ujarnya.
PHRI Pangandaran Minta Pemkab Atasi Masalah Sampah di Pantai
Sementara itu, Ketua BPC PHRI Pangandaran Agus Mulyana mengatakan, saat musim liburan produksi sampah di daerahnya meningkat drastis. Pihaknya meminta Pemkab melakukan terobosan untuk bisa mengatasi masalah tersebut.
“Contoh saat libur tahun baru kemarin, sampah itu menumpuk dan berserakan, tapi jalanan macet. Jadi truk pengangkut sampah itu terhambat, sehingga baru bisa diangkut saat wisatawan sepi,” kata Agus.
Agus menambahkan, Pemkab harus memiliki inovasi baru bagaimana sampah di kawasan pantai bisa terangkut. Meski mobil sampah tidak bisa ke lokasi pengangkutan.
“Misalnya dengan ATV yang dimodifikasi, sehingga bisa lewat pantai ataupun menggunakan beach clean yang digembar-gemborkan sudah hampir 2 tahun masih wacana,” ucapnya.