BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Pandega Pangandaran sudah bisa melayani pasien kanker untuk kebutuhan layanan penanganan dasar.
Direktur RSUD Pandega Pangandaran Titi Sutiamah mengatakan, penanganan tindakan pasien kanker mayoritas rujukan yang berasal dari 15 Puskesmas se kabupaten.
“Penyakit Kanker ini tidak menular, tandanya adanya sel atau jaringan abnormal yang bersifat ganas dan tidak ganas,” kata Titi.
Titi menuturkan, sel atau jaringan abnormal itu bisa tumbuh cepat bahkan tidak terkendali dan bisa menyebar ke organ lain dalam tubuh.
Menurutnya, sel kanker yang bersifat ganas dapat menginvasi serta merusak fungsi jaringan pada tubuh.
“Untuk kanker yang terjadi secara umum pada perempuan yakni, kanker payudara dan kanker serviks, serta kanker prostat,” tuturnya.
Kanker bisa terjadi lantaran adanya virus yang tertular melalui hubungan badan. Dengan gejala keputihan yang tidak sembuh bahkan hingga adanya percikan darah.
“Penyebabnya adalah menikah muda atau berganti pasangan hingga menular melalui hubungan badan. Kemudian karena asap rokok dan kekurangan vitamin A, C dan E,” ujarnya.
RSUD Pandega Pangandaran dalam penanganan pasien kanker payudara dan kanker prostat biasanya masuk ke Poli Bedah. Sedangkan untuk kanker serviks biasanya masuk ke Poli Bidan.
“Masyarakat belum paham dan sadar ketika menjadi penyintas kanker. Karena enggan melakukan pemeriksaan kesehatan,” terangnya.
RSUD Pandega dan YKI Pangandaran Edukasi Kader PKK dan Posyandu
Titi menyebutkan, Yayasan Kanker Indonesia atau YKI Cabang Pangandaran bersama RSUD Pandega sudah berjalan melakukan sosialisasi melalui Kader PKK dan Posyandu.
“Mereka para kader PKK dan Posyandu diberi edukasi agar membiasakan pola hidup sehat, terutama dari makanan yang dikonsumsi,” sebutnya.
Untuk pasien kanker yang tidak bisa tertangani oleh RSUD Pandega, kata Titi, biasanya dirujuk ke RSHS Bandung atau Margono di Jawa Tengah.
“RSUD Pandega saat ini sedang merancang dan berkeinginan untuk memiliki perangkat kemoterapi,” kata Titi.
Karena untuk sarana dan fasilitas penanganan kanker yang ganas dan stadium lanjut butuh juga dokter spesialis onkologi.
“Pesan saya terhadap masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan jika terjadi ciri pada fisik yang mendekati pada gejala kanker,” imbaunya.
Jangan sampai melakukan penanganan jika kondisi kanker sudah stadium lanjut dan lebih baik mencegah potensi kanker dengan menjaga pola hidup sehat.
“Perlu diketahui, bahwa kanker ganas yang sudah stadium lanjut bisa merambah ke berbagai bagian fisik tubuh sehingga mengancam kematian,” kata Titi.
Untuk itu, masyarakat harus aktif melakukan komunikasi demi pencegahan potensi penyakit kanker.
Titi menambahkan, keberpihakan Pemkab Pangandaran khususnya bidang kesehatan sudah terbukti dengan menggratiskan biaya pengobatan.
Untuk itu, masyarakat bisa memaksimalkan ikhtiar kesehatan melalui sarana dan fasilitas yang telah disediakan di RSUD Pandega.
“Jangan menunggu kondisi stadium lanjut kalau terjadi gejala dan ciri kanker,” ucapnya.