BERITA SAINS, ruber.id – Fisikawan luar angkasa memberi peringatan akan adanya dua badai besar yang dikeluarkan dari korona matahari.
Kendati belum diketahui skala badai tersebut, namun dikhawatirkan bisa mengganggu sinyal satelit dan mematikan jaringan listrik.
Fisikawan cuaca luar angkasa, Dr Tamitha Skov memperingatkan potensi semburan matahari yang akan memengaruhi bumi.
“Kami dalam siaga tinggi, beberapa gugus bintik matahari saat ini sedang bersiap mengeluarkan flare ke Bumi. Setidaknya ada dua suar besar yang akan terjadi,” kata Skov. Dikutip dari situs Express, Selasa (21/12/2021).
Skov menuturkan, badai tersebut tertentu dapat menghasilkan aurora indah. Yang ditampilkan di atas langit di berbagai belahan dunia, termasuk Inggris.
“Sepertinya angin matahari cepat dari lubang koronal kecil bekerja lebih kuat,” tuturnya.
Tergantung pada tingkat keparahannya, badai matahari dapat memiliki beragam dampak bagi bumi.
Menurut Pusat Cuaca Luar Angkasa AS (SWPC), badai matahari diberi peringkat pada skala ‘G1 Minor’ hingga ‘G5 Extreme’.
Badai kecil dengan kategori G1 Minor dapat mengakibatkan fluktuasi jaringan listrik yang lemah memiliki dampak kecil pada operasi satelit.
Ini juga dapat membingungkan beberapa hewan yang bermigrasi.
Sedangkan badai sedang dengan kategori ekstrem, dapat menyebabkan seluruh jaringan listrik runtuh dan transformator dapat mengalami kerusakan.
Badai memang bisa menciptakan aurora yang indah, tetapi juga dapat mengganggu sistem navigasi.
“Seperti Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS) dan menciptakan arus induksi geomagnetik (GIC) yang berbahaya di jaringan listrik dan jaringan pipa,” kata SWPC.
Badai matahari juga dapat menghasilkan aliran partikel yang dapat berdampak pada magnetosfer bumi. Dan bahaya radiasi bagi pesawat ruang angkasa dan astronot di stasiun luar angkasa.
Editor: R002