Eyang Jagasatru Cijulang, Orang Sakti Penjaga Pantai Batukaras

eyang jagasatru cijulang
Tugu Marlin di wilayah Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

“Kesaktian Jagasatru untuk menjaga pantai sangatlah sakti. Punya ilmu kema’rifatan yang berdasarkan pengkuh agamana, luhung elmuna, jembar budayana, rancage gawena,” ujar Ajat.

Ajat menuturkan, pakaian yang sering digunakan Jagasatru adalah baju pangsi hitam dengan membawa golok.

“Jadi saat berdiri tegak di pesisir pantai, para bajo yang melihat Jagasatru akan mengurangi niatnya karena bayangan dari bajunya jadi berbentuk besar,” tuturnya.

Kesaktian yang dimiliki Eyang Jagasatru, kata Ajat, kadang tidak masuk di akal manusia. Namun dongeng itu diceritakan turun temurun, menjadi bahasa tutur.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Pangandaran Erik Krisna Yudha menerangkan, Cijulang memang menyimpan catatan sejarah besar peradaban manusia di Pangandaran yang tersimpan dalam babad Cijulang.

Baca juga:  DLHK Pangandaran Apresiasi IPAL di RSUD Pandega

Bahkan ada Uga atau pesan yang dilontarkan leluhur orang Cijulang ketika itu dalam kondisi tertentu. Sehingga mengeluarkan kalimat yang tidak disadari keluar dan itu disebut dengan Uga.

Kemudian Uga itu terdengar oleh para sahabat, putranya dan muridnya, lalu dihafalkan. Salah satu Uga yang keluar dari karuhun adalah, di masa yang akan datang ‘Cijulang Ngadeng Ku Anjeun, Parigi Bakal Ngajadi, Pangandaran Boga Ngaran’.

“Sampai saat ini sudah kejadian. Artinya leluhur orang Cijulang bukan orang yang biasa-biasa saja, manusia suci, dikasihi Tuhan Yang Maha Kuasa, yang harus kita tiru perilakunya,” ucapnya.

Penulis/Editor: ALD/R002