Jalan Penghubung Jateng-Jabar di Pangandaran Lumpuh Total

Jalan Penghubung Jateng-Jabar di Pangandaran Lumpuh Total
R001/ruber.id

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Akses jalan nasional perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dengan Provinsi Jawa Barat (Jabar) di Kabupaten Pangandaran mengalami lumpuh total, akibat genangan banjir.

Banjir terjadi disebabkan hujan yang mengguyur wilayah Pangandaran sejak Selasa (25/10/2022) hingga Rabu (26/10/2022).

Banjir terjadi di sekitar jalur lintas Selatan Jawa Tengah di daerah Sidareja, perbatasan akses ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kondisi terparah banjir di sekitar Jembatan Pelimpah yang masuk wilayah Desa Cinyawang.

Selain disebabkan hujan yang terjadi, yang memperparah kondisi banjir itu disebabkan dari luapan air pada jalur Sungai Citanduy.

Anak sungai Citanduy, akhirnya meluap hingga menggenangi permukiman warga dan akses jalan. Sehingga, kendaraan yang hendak melintas terpaksa harus mencari jalan alternatif.

“Pada Rabu (26/10/2022) sore, panjang ruas jalan yang tergenang mencapai 100 meter dengan tinggi genangan berkisar 100-200 meter,” kata warga setempat, Wijonardi.

Baca juga:  RSUD Pandega Pangandaran Rutin Lakukan Edukasi Kesehatan kepada Pasien dan Keluarga Pasien

Genangan air banjir itu,.terjadi karena kondisi geografis lokasi kejadian berupa cekungan dengan posisi jalan lebih rendah dari jembatan dan anak sungai Citanduy.

“Secara otomatis ruas jalan akan tergenang banjir ketika debit air anak sungai Citanduy sedang tinggi,” tambahnya.

Arus lalu lintas di sekitar lokasi banjir kini dialihkan dari arah Pangandaran, Jawa Barat, melalui jalur Banjar atau Menganti.

Sebagai upaya meminimalisasi dampak banjir sudah juga sudah tersedia perahu karet dan 100 karung untuk pencegahan dampak.

Karung itu akan diisi pasir untuk digunakan membendung genangan banjir di jalan guna mengantisipasi air meluap ke permukiman di sebelah timur tanggul.

Jumlah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Wanareja mencapai 400 jiwa dari 163 Kepala Keluarga.

BPBD Pangandaran Imbau Warga Waspada

Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Kustiman mengimbau, masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Baca juga:  Pimpin Sertijab Kasat Narkoba Polres Pangandaran, AKBP Imara: Penyegaran Jabatan

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga, Kamis (27/10/2022), untuk itu warga agar selalu waspada.

Sekretaris Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah Rohwanto menyatakan, wilayah tersebut sudah rutin terendam banjir jika aliran sungai Citanduy meluap.

Jika aliran sungai Citanduy naik, pihak pengelola Bendung Manganti akan membuka sejumlah pintunya dan ujungnya daerah bawah, seperti Patimuan akan banjir.

Jika aliran Sungai Citanduy meluap, maka aliran sungai tersebut akan masuk ke saluran pelimpahan, yang sengaja disediakan oleh Proyek Citanduy. Dengan tujuan, air limpahan Sungai Citanduy dapat langsung ke Kawasan Segara Anakan, yang merupakan muara dari sungai tersebut.

Sedangkan, di saluran pelimpahan terdapat jalur jalan yang menghubungkan Cilacap ke Pangandaran.

Baca juga:  Mapay Pandega Juni 2023, Berikan Edukasi Sistem Rujukan Pasien

Sehingga, praktis jalur jalan tersebut tertutup air dan tidak bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Agar pengguna jalan dapat ke Pangandaran, dialihkan perjalanannya melalui Sidareja Cilacap-Bendung Manganti dan Lakbok, Ciamis, Jabar.

Akibatnya, sejumlah kendaraan yang mengarah ke Pangandaran atau sebaliknya ke Cilacap dialihkan ke jalur Sidareja-Bendung Manganti. Atau memutar melalui Wanareja dan Kota Banjar.

Banjir ini dikarenakan luapan air Sungai Citandui serta hujan yang terjadi beberapa hari dengan intensitas yang cukup deras.

Kini, tim gabungan sudah berada di lokasi banjir mengatur lalu lintas. Karena banjir itu, telah mengakibatkan kemacetan panjang.

Tim gabungan juga melakukan identifikasi kondisi setempat dan sekaligus membawa bantuan bagi masyarakat terdampak banjir.

Akibat aliran Sungai Citanduy meluap sejumlah warga sudah mengungsi.