Kasus ODGJ di Pangandaran Terus Meningkat, Nambah 2 Orang Tiap Bulan

Kasus ODGJ di Pangandaran Terus Meningkat, Nambah 2 Tiap Bulan
Foto ilustrasi from Pexels

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, terus meningkat dalam rentang waktu satu tahun terakhir.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Pangandaran Rina Veryani mengatakan, pihaknya mencatat sebanyak 745 ODGJ per Juli 2022.

“Ini sangat mengkhawatirkan, baru saja pertengahan tahun jumlahnya sudah melebih pada tahun sebelumnya (tahun 2021), kata Rina, Rabu, 3 Agustus 2022.

Rina menuturkan, hampir setiap bulan ada laporan dari warga yang mengalami gangguan jiwa.

Dalam sebulan itu, ada satu sampai dua orang dan terjadi dalam rentang satu tahun terakhir.

“Hingga bulan Juli kemarin, bertambahnya 45 orang. Kalau tahun 2021 sebanyak 700 orang. Tahun sekarang totalnya 745 orang, penambahan per bulannya 5 orang,” tuturnya.

Baca juga:  Ida Nurlaela, Istri Bupati Pangandaran Mengaku Siap Maju di Pilkada 2024

Rina menyebutkan, pemicu ODGJ itu bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi hingga ilmu gaib. Kebanyakan faktor ekonomi tidak mencukupi kehidupan keluarga.

“Jadi mereka mengalami stres dan tidak bisa menahan beban pikiran. Paling parahnya lagi yang mendalami ilmu tak kasat mata atau disebutnya saefi,” sebutnya.

Selain itu, kata Rina, ada yang frustasi karena putus cinta atau ditolak pasangannya. Ada remaja pria yang masih duduk di bangku SMA yang hampir memperkosa ibunya sendiri.

“Remaja yang ditolak perempuan itu berada di Kecamatan Parigi. Dia stres hingga membahayakan kepada orang lain. Bahkan setiap melihat wanita selalu ingin memegang,” terangnya.

Rina menambahkan, pihaknya sangat mengkhawatirkan tingkat stres pada generasi muda semakin menjamur. Usia ODGJ ini mulai dari 16 hingga 50 tahun.

Baca juga:  Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Klinik Medical Check Up Tersedia di RSUD Pandega Pangandaran

“Kami mengimbau kepada masyarakat supaya bisa mengelola manajemen stres dengan melakukan kegiatan positif, bersosialisasi dan bangun komunikasi yang baik dengan keluarga,” ucapnya.