Orang Tua Siswa SD di Pangandaran Ini Keluhkan Uang Tabungan Sulit Diambil

uang tabungan
Ilustrasi uang tabungan

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Para orang tua atau wali murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Parigi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengeluhkan sulitnya mengambil uang tabungan siswa.

Tabungan itu dikelola pihak sekolah.
Bahkan 44 orang tua siswa sudah mendatangi sekolah pada Kamis (16/6/2022) untuk mempertanyakan kejelasan uang tabungan tersebut. Mereka meminta penjelasan kenapa uang mereka tak bisa dicairkan.

Salah seorang orang tua siswa Joni mengatakan, bahwa anaknya sudah lulus dari sekolah tersebut. Saat hendak mengambil uang tabungan selama 6 tahun, tidak bisa diambil.

“Pihak sekolah tidak memberikan alasan logis kepada para wali murid. Karena keluhan tabungan mandek bukan hanya saya, tetapi satu angkatan dan lainnya,” kata Joni, Jumat (17/6/2022).

Baca juga:  Tari Ronggeng Gunung Mengalami Perubahan

Joni menuturkan, saat ini pihak sekolah hanya memiliki uang Rp40 juta untuk dibagikan ke kelas 6. Sedangkan uang tabungan untuk kelas 6 saja kurang lebih sekitar Rp244 juta.

“Tidak ada tindak lanjut dari pihak sekolah soal uang tabungan. Dan kami wali murid meminta pertanggungjwaban,” tuturnya.

Selain itu, tidak ada janji dari pihak sekolah untuk melunasi. Sebab pihak sekolah menunggu pihak koperasi yang sedang berusaha menjual aset.

“Meski tabungan anak saya hanya Rp10 juta, dulu janjinya kalau lulus mau diberikan. Sekarang kan mau melanjutkan ke jenjang SLTP/SMP,” ujarnya.

Uang Tabungan Sulit Diambil Sejak 3 Tahun Lalu

Orang tua siswa lainnya, Nunung menyebutkan, fenomena tabungan mandek bukan hanya sekarang. Tapi sejak satu sampai tiga tahun ke belakang.

Baca juga:  Sekolah Tatap Muka 100% di Pangandaran Mulai Besok

“Kepercayaan orang tua kepada guru hilang saat tabungan secara tertulis selesai. Namun tabungannya tidak diberikan,” sebutnya.

Nunung sedih lantaran kebutuhan untuk sekolah anaknya sangat penting. Namun, kebutuhan itu tak bisa dibeli karena uang yang tertahan sampai sekarang.

“Saya sedih anak saya pakaianya sudah tidak layak, sementara saat mau beli, uang tabungannya tidak ada. Padahal nabung ke sekolah,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SD Negeri 1 Parigi Awang menyampaikan, uang tabungan siswa itu berada di Koperasi HPK Parigi.

“Uang tabungan sekolah yang ada di Koperasi HPK Parigi ada sekitar Rp555 jutaan. Betul sementara uang tabungan kelas 6 ada Rp244 juta,” terangnya.

Menurutnya, pihak sekolah sudah berupaya menagih kepada pihak koperasi terkait tabungan siswa yang tidak bisa diambil. Namun belum ada realisasi sampai sekarang.

Baca juga:  Bapenda Pangandaran Pertemukan Penununggak Pajak dengan APH

“Kami sudah berupaya ke koperasi dan belum ada realisasi. Saya terima semua aspirasi wali murid,” ucap Awang.

Editor: R002