Pasien ODGJ di Pangandaran Diajari Keterampilan Tangan

pasien odgj pangandaran
Pasien ODGJ yang mulai pulih di Kabupaten Pangandaran dibekali ilmu keterampilan tangan.

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Pasien Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mulai pulih di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dibekali ilmu keterampilan tangan.

Salah satu kegiatan ODGJ yang mulai pulih tersebut dibina oleh Komunitas Kesehatan Jiwa Mandiri (Kaswari) yang dipelopori oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Cijulang.

Seorang pengelola Kaswari, Nurhayati mengatakan, pasien ODGJ yang mulai pulih ada 84 orang. Sedangkan yang masih dalam penanganan medis sebanyak 15 orang.

“Kami komitmen memberdayakan ODGJ yang pulih. Mereka diajari membuat piring berbahan lidi atau rotan dan motif sarung bantal,” kata Nurhayati, Senin (11/4/2022).

Nurhayati menuturkan, dalam melakukan pembinaan pasien ODGJ yang mulai pulih perlu kesabaran, kehati-hatian dan kasih sayang. Supaya mereka memiliki rasa percaya diri dan optimis.

Baca juga:  Libur Natal dan Tahun Baru, Perairan Pangandaran Diperketat

Tugas yang diarahkan bagi ODGJ yang mulai pulih harus dibedakan sesuai tingkat pemulihan kesadaran diri masing-masing.

“Mereka tidak diberi beban pekerjaan yang rumit atau berat. Hal itu untuk menjaga agar kondisi psikis stabil,” tuturnya.

Nurhayati menerangkan, bahan piring lidi dan rotan serta sarung bantal yang sudah setengah jadi diberikan kepada mereka untuk proses finishing.

“Paling cepat proses pembinaan kepada ODGJ yang mulai pulih kisaran 14 hari. Karena mengajari mereka itu harus secara bertahap,” terangnya.

Nurhayati menyebutkan, komunitas Kaswari sudah kerjasama dengan pengusaha lokal dalam memproduksi hasil karya yang akan dipasarkan.

“Proses pengerjaan keterampilan tangan itu menggunakan beberapa alat tajam. Untuk itu setiap pembimbing memiliki tanggungjawab dalam mengawasi setiap gerak mereka,” sebutnya.

Baca juga:  RSUD Pandega Pangandaran Gandeng PMI Gelar Donor Darah

Nurhayati menambahkan, hasil karya ODGJ yang mulai pulih tersebut sering dipajang dan dipasarkan dalam kegiatan pameran. Sebagian hasil penjualan disumbangkan ke mereka.

“Latar belakang mereka yang telah dibina berbeda. Ada yang stres lantaran cinta, ekonomi dan masalah keluarga,” ucapnya.

Penulis/Editor: SMF/R002