Cara Mengeringkan Kapulaga agar Berkualitas

kapulaga pangandaran
Ketua Asosiasi Petani Kapulaga Pangandaran Kunkun sedang menjemur jenis rempah keluarga Zingiberaceae. smf/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Dibalik bisnis rempah jenis kapulaga (kapol) yang berkualitas, ada proses pengeringan yang dilakukan secara telaten oleh petani di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kapulaga adalah salah satu tanaman rempah yang memiliki ekonomi tinggi. Yang pada umumnya, dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan dasar obat tradisional.

Tanaman yang dapat tumbuh di dataran tinggi hingga rendah ini, masih bisa juga hidup di bawah naungan tanaman lain.

Sehingga tak sedikit petani yang menanamnya, mengingat manfaatnya dan nilai ekonomis.

Lalu, bagaimana tahapan dan proses teknis untuk mengeringkan jenis rempah tersebut,? Yakni harus memperhatikan kondisi cuaca dan lahan tempat penjemuran.

Ketua Asosiasi Petani Kapol Pangandaran Kunkun mengatakan, idealnya penjemuran sejenis rempah keluarga Zingiberaceae ini dilakukan mulai jam 9.00-16.00 WIB.

Baca juga:  Menikmati Kopi Racikan Barista Innovative Coffe & Roastery di Bukit Damai Indah Pangandaran

Kemudian, lahan penjemuran juga sudah harus benar-benar kering dan tidak ada embun atau genangan air.

“Alasnya bisa pakai terpal atau tampan yang terbuat dari anyaman bambu. Idealnya dijemur pada suhu 30⁰c dan dilakukan selama 7 hari berturut-turut,” kata Kunkun.

Harga dan Kualitas Kapulaga Pangandaran

Kunkun menuturkan, harga kapulaga basah dan kering berbeda. Sehingga perlu proses yang maksimal saat mengeringkan agar harga jualnya memuaskan.

“Kalau petani biasanya kekeringan kapulaga pada kondisi kadar air 20 hingga 25. Tapi pasar ekspor memiliki ukuran kering dengan kadar air 12 hingga 17,” tuturnya.

Maka dari itu, agar hasil pengeringan maksimal, kapulaga tidak perlu dicuci menggunakan air. Hal tersebut bisa membuat bijinya busuk dan kualitas buruk.

Baca juga:  Pangandaran Raih Juara II pada Ajang Pemilihan Duta Baca Jawa Barat 2023

Karena setelah dijemur atau dikeringkan, akan bersih dengan sendirinya melalui perlakuan tangan saat proses penjemuran.

“Kalau ada panas matahari bagus, pada hari kedua, tanah dan kotoran dengan sendirinya akan lepas dari biji (kapol) itu,” ujarnya.

Kunkun menerangkan, untuk 1 kilogram kapulaga basah, jika sudah dikeringkan melalui penjemuran maka akan menyusut menjadi 1,8 atau 2 Ons.

Sementara itu, untuk harga kapol basah saat ini Rp16.000/kg. Jika sudah dikeringkan bisa mencapai Rp100.000/kg.

“Buah kapol dari Pangandaran ini memiliki kualitas yang bagus. Kulitnya tipis dan buahnya besar,” terangnya.

Kunkun menyebutkan, hasil penjemuran kapulaga terbagi menjadi dua gread. Yakni 0,7 ke atas dan 0,6 ke bawah.

Baca juga:  Alun-Alun di Kota Baru Pangandaran Diresmikan Kang Emil, Ini Namanya

Karena kualitasnya bagus, kata Kunkun, hasil tanaman kapulaga Pangandaran telah berhasil diekspor ke Negara China, Belanda dan akan masuk ke Negara Timur Tengah.

“Dalam satu bulan saat ini, kapol yang kami tampung mencapai 1 ton. Jadi sangat luar biasa sekali hasil tanaman jenis rempah ini,” ucapnya.

Penulis/Editor: SMF/R002