Guru yang Ngaku Kena Pungli di Pangandaran Batal Mundur dari ASN Usai Bertemu Bupati Jeje

Bupati Jeje Wiradinata dan ASN Guru Husein Ali Rafsanjani di Pendopo Bupati Pangandaran. dede/ruber.id

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Guru muda Husein Ali Rafsanjani sudah mengambil sikap usai menjadi korban pungli di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dia memastikan akan tetap menjadi seorang guru Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kepastian itu disampaikan Husein usai bertemu secara tertutup dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata di Pendopo Bupati, Kamis (11/5/2023). Jeje sebelumnya mengundang guru yang mengajar di SMP Negeri 2 Pangandaran usai viral kasus pungli.

Pantauan di lapangan, Husein datang dengan menaiki mobil Avanza putih dengan nomor polisi Z 1032 U dengan memakai baju kemeja lengan panjang. Ia pun disambut oleh Bupati Jeje.

Bupati maupun Husein, melakukan pembicaraan berdua secara tertutup. Sejumlah wartawan dari berbagai media setia menunggu kurang lebih satu jam lamanya.

Jeje mengatakan, bahwa apa yang mereka berdua bicarakan adalah rahasia berdua. Ia mengaku pembicaraannya dengan Husein dilakukan secara hati ke hati.

Baca juga:  Timsus Sebut Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran yang Tertahan Capai Rp7,4 Miliar

“Dari hati ke hati, saya banyak cerita dengan Kang Husein, siapa saya sampaikan dan tentu saya baru sangat mendalami Kang Husein,” kata Jeje kepada sejumlah wartawan.

Jeje menilai, bahwa Husien adalah anak muda yang di usianya saat ini memiliki kapasitas lebiih dari usianya.

“Senang hati menerimanya, dari hati ke hati, tidak sebagai bupati dan ASN, lebih kepada sama-sama bagaimana memikirkan Pangandaran ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, Husein mengaku deg-degan saat bertemu Bupati Jeje. Seperti saat bertemu Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) sebelumnya.

“Pak Jeje saya deg-degan, saya tetap gak nyangka ketemu dua orang hebat di Jawa Barat,” kata Husein.

Husein menegaskan, dirinya tetap akan menjadi guru. Artinya dia akan tetap menjadi PNS atau ASN.

Baca juga:  Pembangunan Jembatan Sintok di Ciparakan Pangandaran Hampir Rampung

“Ke depannya saya tetap mau jadi guru, kalau ada yang ngegiring jadi ini itu, saya seorang guru, saya gak biasa dengan seperti ini semua,” ucapnya.

Hanya saja, Husein belum bisa memastikan di mana ia akan mengajar. Bahkan dirinya sudah mendapat tawaran dari Ridwan Kamil untuk mengajar di Bandung.

“Semuanya akan saya pertimbangkan. Dua-duanya pilihan baik, tetap jadi guru, selamanya jadi guru,” tegasnya.

Husein menambahkan, keputusannya untuk tidak keluar sebagai ASN karena kebijakan Ridwan Kamil dan Jeje.

Dirinya mengaku tidak kecewa dengan Bupati Pangandaran sejak awal. Namun saat ditanya soal adanya intimidasi, pungli dan lain-lain, Husein tidak menjawab.

Inginkan Tetap Mengajar di Pangandaran

Jeje menginginkan Husein tetap mengajar di Pangandaran. Dia ingin Husein mengajar dengan baik di Pangandaran.

Baca juga:  Cakupan Vaksinasi Booster Nakes di Jabar Capai 97,77%

“Saya sih ingin Kang Husein tetap di Pangandaran, mengajar dengan baik,” ucapnya.

Jeje menyebutkan, seleksi CPNS dilakukan karena kebutuhan tenaga guru yang sangat tinggi. Terlebih, di SMP Negeri 2 Pangandaran tidak ada guru kesenian.

“Proses seleksi CPNS cukup panjang. Sekitar 15.000 orang CPNS disaring sampai menjadi 250 orang. Tentu diharapkan menghadirkan ASN yang mumpuni,” sebutnya.

Di sisi lain, Jeje menyampaikan, guru yang pensiun di Kabupaten Pangandaran dalam dua tahun ini hampir 500 orang. Sedangkan kekosongannya baru diisi sebanyak 250 orang. Artinya masih kekurangan.