HMI Hantarkan Koperasi Melek Digital, Bupati Pangandaran: Jangan Kalah Saing dengan Bank Emok

digitalisasi koperasi
Seminar Digitalisasi Koperasi yang digelar HMI Komisariat Pangandaran diapresiasi Pemkab. doc humas

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Seminar Digitalisasi Koperasi yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI Komisariat Pangandaran diapresiasi oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Kegiatan tersebut digelar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pangandaran pada Senin (30/5/2022).

Jeje mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi gerakan HMI Komisariat Pangandaran yang telah menghantarkan koperasi untuk melek digital.

Menurutnya, seminar tersebut menjadi semangat baru pelaku koperasi di Pangandaran untuk kembali bangkit dan mewujudkan koperasi yang sehat.

“Jangan sampai keberadaan koperasi di Pangandaran ini kalah saing dengan bank emok dan pinjaman online (pinjol) ilegal,” kata Jeje.

Jeje menyebutkan, organisasi eksternal mahasiswa di Pangandaran terutama HMI, telah memberikan sumbangsih besar terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam mewujudkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

“HMI yang biasanya orasi dan demonstrasi di jalan, kini telah berpikir jauh melalui gerakan intelektual dan beradaptasi pada kondisi zaman yang serba digital,” sebutnya.

Baca juga:  Ibu-Ibu di Desa Bagolo Olah Rumput Laut Jadi Krispi

Gerakan Digitalisasi Jadi Pijakan Kemajuan Koperasi

Sementara itu, Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin menambahkan, melalui gerakan digitalisasi koperasi yang dipelopori HMI ini menjadi pijakan kemajuan koperasi untuk sarana perekonomian.

“Perilaku gotong royong yang diimplementasikan koperasi harus tetap kita rawat dan modernisasi digitalisasi jadi kunci kemajuan koperasi,” tambahnya.

Selain itu, kata Asep, koperasi juga menjadi wadah untuk berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari melalui pola kekeluargaan.

Persoalan Koperasi Bisa Terpecahkan dengan Mengikuti Perkembangan Digital

Di tempat yang sama, Narasumber Seminar Digitalisasi Koperasi dari PT Kuelap Solusi Indonesia Ii Ruswandi menerangkan, koperasi saat ini mengalami berbagai persoalan.

Meski begitu, pihaknya optimis persoalan itu bisa terpecahkan melalui strategi dan solusi yang tepat dengan mengikuti perkembangan teknologi digital.

Baca juga:  Lifeguard se Jabar Dilatih dan Berkumpul di Pantai Pangandaran

“Persoalan SDM dipengaruhi pengurus dan pengawas mayoritas tidak memiliki waktu dan kemampuan yang cukup untuk menjalankan koperasi dengan baik,” terang Ii.

Kondisi SDM yang lemah, kata Ii, menyebabkan laju pertumbuhan koperasi lambat.

Selain itu, sistem monitoring dan operasional koperasi di Indonesia masih menggunakan sistem pencatatan, monitoring yang masih tradisional dan berisiko terjadi kesalahan.

“Koperasi membutuhkan akses untuk mendekatkan layanan kepada anggota yang memiliki lokasi sebaran terlalu jauh guna memberikan layanan yang lebih baik, lebih cepat dan lebih akurat,” kata Ii.

Ii menjelaskan, jaringan koperasi juga menjadi variabel maju dan berkembangnya bisnis koperasi. Karena keterbatasan jaringan akses kerjasama koperasi sendiri belum berkembang.

Baca juga:  Kecelakaan Maut di Pangandaran, Keluarga Korban dan Biker Harley Davidson Islah

Terlebih, saat ini produk koperasi masih lemah. Sehingga daya saing lebih rendah jika dibandingkan dengan produk dari luar terutama perihal akses permodalan.

“PT Kuelap Solusi Indonesia memiliki misi membantu koperasi untuk menjawab tantangan terhadap era revolusi industri serta dapat melintasi kesenjangan digital,” jelasnya.

Selain itu, PT tersebut bertahan dan berkembang di dunia digital ataupun seluler yang saling terhubung.

“Perlu ada peningkatan agar koperasi memiliki kekuatan untuk berkembang. Karena sekarang koperasi dihadapkan pada tantangan bisnis dan teknis yang sangat besar,” sebutnya.

Dalam kegiatan seminar ini juga turut hadir Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Tedi Garnida dan Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin.

Penulis/Editor: SMF/R002