Ini Alasan Luhut Soal PPKM Level 3 di Semua Daerah Batal

Alasan Luhut Soal PPKM Level 3
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan batalnya penerapan PPKM level 3 pada natal dan tahun baru mendatang. ist/net

BERITA NASIONAL, ruber.id – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan batalnya penerapan PPKM level 3 pada natal dan tahun baru mendatang.

Luhut mengatakan, kebijakan PPKM level 3 di semua daerah tidak tepat. Karena masing-masing daerah memiliki karakteristik dan permasalahan yang berbeda-beda. Sehingga tak bisa dipukul rata lewat satu kebijakan.

Meski demikian, pemerintah tetap akan memberlakukan kebijakan sebelumnya, berdasarkan assessmen. Di mana, per 4 Desember jumlah kabupaten/kota yang tersisa di level 3 hanya 9,4%, dari total kabupaten/kota di Jawa-Bali atau hanya 12 kabupaten/kota.

“Untuk antisipasi masuknya Covid-19 varian Omicron, kebijakan yang diambil adalah pengetatan kedatangan dari luar negeri. Syarat perjalanan akan tetap diperketat, terutama di perbatasan untuk penumpang dari luar negeri,” kata Luhut dalam siaran pers, Selasa (7/12/2021).

Baca juga:  Minimarket Samping SPBU di Pangandaran Terbakar

Namun, kebijakan PPKM di masa Nataru (Natal dan Tahun Baru) akan dibuat lebih seimbang dengan disertai aktivitas testing dan tracing yang tetap digencarkan.

“Perbatasan Indonesia akan tetap diperketat dengan syarat untuk penumpang dari luar negeri. Hasil tes PCR negatif maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan dan melakukan karantina selama 10 hari di Indonesia,” ujarnya.

Luhut menerangkan, melalui penguatan 3T (testing, tracing dan treatment) dan percepatan vaksinasi dalam 1 bulan terakhir, Indonesia saat ini lebih siap dalam menghadapi momen Nataru.

“Alasan lainnya, testing dan tracing tetap berada pada tingkat yang tinggi, meski kasus rendah, dan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” terang Luhut.

Baca juga:  Agenda Relokasi Pedagang Pasar Pananjung Pangandaran Tak Menentu

Luhut mengimbau, kepada masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Penyebaran Varian Omicron di berbagai negara dunia terindikasi lebih cepat dan meningkatkan kemungkinan reinfeksi.

“Tapi temuan awal dari Afrika Selatan menunjukkan tingkat keparahan dan tingkat kematian akibat varian Omicron relatif terkendali. Meski masih butuh waktu dan tambahan data untuk mendapatkan informasi yang lebih valid,” sebutnya.

Penulis/Editor: R002