Jembatan Wiradinata Ranggajipang Pangandaran Diuji KKJTJ

Loading test dinamis dan statis Jembatan Wiradinata Ranggajipang Pangandaran.

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Jembatan Wiradinata Ranggajipang Pangandaran, Jawa Barat, tengah diuji Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan atau KKJTJ Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Hal itu dilakukan untuk pengujian keamanan dan kelayakan fungsi jembatan khusus atau jembatan pelengkung tipe A yang ada pada jalur lintas Pantai Pangandaran sebagai akses percepatan transportasi darat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman atau DPUTRPRKP Pangandaran Ling Ling Nugraha Nugraha Sanjaya mengatakan, uji laik fungsi jembatan mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 10/2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan.

Selain Peraturan Menteri tersebut, ada SE Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/P/BM/2022. Yang isinya, tentang pedoman pembahasan penyelenggaraan keamanan jembatan khusus. Di mana, jembatan pelengkung dengan bentang minimal 60 meter wajib mendapatkan persetujuan teknis keamanan jembatan.

“Sementara, Jembatan Wiradinata Ranggajipang ini memiliki bentang 62 meter dan panjang pelengkung lebih dari 62 meter,” kata Ling Ling di sela-sela loading test dinamis dan statis jembatan yang ada di Pantai Karangtirta itu, Rabu 5 April 2023.

Baca juga:  Selama 6 Bulan, Pendapatan Tangkapan Ikan di Pangandaran Mencapai Rp10 Miliar

Dua Metode Uji Kelayakan Fungsi Jembatan

Ling Ling menuturkan, uji kelayakan fungsi jembatan tersebut dilakukan dengan dua metode, yakni static load test dan dynamic load test. Pengujian ini guna mendapatkan sertifikat kelaikan jembatan yang dikeluarkan oleh KKJTJ Kementerian PUPR.

Untuk diketahui, static load test merupakan sebuah metode pengujian yang dilakukan dengan cara menempatkan beban berat pada jembatan secara diam atau tidak bergerak. Hal itu untuk dapat mengetahui beban static yang diterima pada jembatan.

Beban berat yang akan diterima akan diatur pada saat perencanaan, tujuan dari menggunakan metode static load test adalah untuk dapat mengukur daya kuat pada struktur bangunan ketika sedang menerima beban berat.

Baca juga:  Tanjung Cemara Karangtirta Pangandaran Perlu Reboisasi

Sedangkan dynamic load test, salah satu dari metode pengujian yang dilakukan untuk mengukur daya kuat pada jembatan. Pengujiannya dengan cara melakukan pembebanan yang bergerak dan melewati balok.

“Tujuan dari pembebanan dan benturan yang terjadi saat melewati balok itu untuk mengukur daya kuat jembatan saat menerima benturan pada jembatan. Kedua metode itu tadi sudah dilakukan. Sampai dengan 10 unit mobil dump truk, secara bertahap,” tuturnya.

DPUTRPRKP Pangandaran menargetkan, pada liburan hari raya Idul Fitri mendatang Jembatan Wiradinata Ranggajipang sudah bisa dibuka kembali dan dilalui kendaraan. Tentunya setelah pengujian laik fungsi oleh KKJTJ Kementerian PUPR selesai.

Bantah Keretakan pada Jembatan

Bantahan yang dilontarkan DPUTRPRKP dilatarbelakangi dengan viralnya foto retakan pada Jembatan Wiradinata Ranggajipang sejak Selasa kemarin di media sosial (facebook) oleh netizen Pangandaran.

Informasi hoaks itu telah menyebar foto garis retakan yang berada di antara dua sisi badan jembatan. Padahal, garis retakan tersebut sengaja dibersihkan untuk pemasangan expansion joint atau sambungan pada konstruksi jembatan.

Baca juga:  Badiklat PDI Perjuangan Pangandaran Gelar Pendidikan Kader Pratama

Ling Ling menerangkan, garis retakan yang viral di medsos bukan kerusakan pada bangunan jembatan. Namun, itu sengaja dibersihkan untuk pemasangan expansion joint dan elastomer bearing pad atau bantalan penahan jembatan elastomer.

“Expansion joint ini berperan penting untuk struktur bagian atas jembatan. Karena sambungan itu bekerja mengikuti gerakan jembatan secara horizontal saat dilintasi kendaraan atau munculnya beban muai dan susut,” terangnya.

Sambungan ini, kata Ling Ling, dapat memberikan ruang gerak pada elastomer jembatan. Bantalan penahan jembatan elastomer merupakan salah satu jenis dari bantalan penahan jembatan.

“Bantalan penahan jembatan diperlukan untuk menyalurkan reaksi girder atau balok penopang jembatan tanpa memberi tekanan berlebihan. Sehingga akan mendukung fungsi jembatan sebagaimana mestinya,” jelasnya.