Apoteker RSUD Pandega Pangandaran Ajak Warga Cerdas Gunakan Obat

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Apoteker RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, mengajak kepada masyarakat untuk cerdas menggunakan obat.

Berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI nomor HK.02.02/MENKES/427/2015, Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat atau Gema Cermat adalah upaya bersama pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan.

Dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat menggunakan obat secara tepat dan benar.

Apoteker RSUD Pandega Pangandaran Keni Idacahyati mengatakan, gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar.

“Kami rutin sosialisasikan dan mengedukasi pasien yang sedang berobat. Karena, masyarakat juga harus paham terkait kandungan dalam obat, khasiat, dosis, cara menggunakan dan efek samping,” kata Keni, Senin 30 Januari 2023.

Baca juga:  Raih 8 Penghargaan dari Kemendikbud Ristek, Bukti Disdik Pangandaran Mampu Jadi Top Leader dalam Pengembangan Merdeka Belajar

Biasanya, kata Keni, ada beberapa orang atau pasien setelah sampai di rumah mendapatkan obat berupa tablet yang diminum namun lupa cara menggunakannya.

Jenis Obat dan Cara Penggunaannya

Keni menuturkan, obat yang tersedia di farmasi RSUD Pandega yang biasa digunakan oleh masyarakat setelah berobat itu terdapat beberapa jenis, yakni padat, semi padat dan cair.

“Tapi mayoritas pasien menggunakan obat jenis sediaan padat. Kalau sediaan cair atau disebut suspensi biasanya untuk obat lambung, obat tetes mata, tetes telinga dan injeksi,” tuturnya.

Sedangkan sediaan padat yaitu berupa tablet, kaplet, kapsul dan suppositoria. Kemudian sediaan semi padat biasanya digunakan untuk obat luar atau kulit yang dinamakan salep, krim, pasta dan gel.

Baca juga:  53 Desa di Pangandaran Belum Ajukan Pencairan ADD Tahap 3 Tahun 2021

“Ada lagi obat tablet sublingual, itu obat jantung. Cara penggunaanya biasanya disimpan di bawah lidah, biarkan tablet obat ini larut dengan sendirinya, jadi tidak ditelan,” ujarnya.

Keni menambahkan, obat yang dikonsumsi melalui mulut dan ditelan biasanya berupa tablet, kaplet, kapsul dan sirup.

Berbeda dengan intravena atau suntikan, biasanya cara pengobatan ini dimasukan ke dalam tubuh (melalui infusan) oleh perawat atau petugas medis.

“Ada juga yang dinamakan inhalasi atau intrasel, itu obat yang dihisap atau dihirup, baik lewat mulut maupun lewat hidung.”

“Biasanya ini digunakan bagi penderita sakit asma, sehingga apabila dihisap obat akan mudah masuk ke paru-paru,” tambahnya.

Sebelum anda mengkonsumsi obat tertentu, ingatlah untuk selalu membaca dan mengikuti cara minum obat yang benar sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

Baca juga:  Hangout Bareng My Wedding Organizer di Pangandaran, Nongkrong Positive Sambil Dapat Edukasi

Hal tersebut penting dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan pada cara kerja obat, serta memastikan agar pengobatan dapat memberikan hasil yang efektif.

Setiap obat, baik obat resep maupun obat bebas, memiliki cara kerja, kegunaan dan efek samping yang berbeda-beda.

Maka dari itu, anda disarankan untuk selalu memperhatikan kembali dosis, waktu dan cara pakai sesuai anjuran dokter atau petunjuk pada label kemasan obat.

Selain itu, Keni mengingatkan selain cerdas dalam menggunakan obat. Masyarakat perlu menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas. Dengan makan buah, sayur dan ikan. Serta melakukan aktivitas fisik dan rutin cek kesehatan.