Respons DLHK Pangandaran Soal Sampah di TPA Purbahayu

Tumpukan sampah di TPA Purbahayu, Pangandaran. ist

BERITA PANGANDARAN.ruber.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, merespons persoalan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Purbahayu.

Analis Lingkungan Hidup DLHK Pangandaran Umi Laelatussofiah mengatakan, TPA tersebut merupakan jenis TPA sistem terbuka atau open dumping.

Di mana, sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa ada perlakuan apapun.

“Jadi sampah yang dibuang ke TPA tidak ada juga penutupan tanah. Tak heran kalau sistem ini dinilai sangat mengganggu lingkungan,” kata Umi saat dihubungi, Senin 23 Januari 2023.

Menurutnya, TPA Purbahayu memang masih open dumping. Jadi jika di segi Peraturan Menteri (Permen) Lingkungan Hidup itu memang sudah tidak sesuai.

Baca juga:  Polres Pangandaran Tepis Isu Penculikan Anak

“Tapi memang masih banyak juga yang open dumping di Jawa Barat. Kalau di Pangandaran memang kita belum punya anggaran untuk sanitary renville,” ujarnya.

Umi menuturkan, TPA memang seharusnya menjadi tempat untuk pengolahan limbah atau pengurugan sampah. Namun hingga saat ini pihaknya masih belum sampai melakukan itu.

“Masih sedang direncanakan untuk pembuatan TPA Bojongsari yang sanitary renville, tapi kita baru rencanakan itu di tahun 2024,” tuturnya.

Pengelolaan Sampah Lebih Sehat Terkendala Anggaran

Kendati begitu, kata Umi, TPA open dumping memang sudah tidak diperbolehkan. Namun apa daya, anggaran untuk pengelolaan yang lebih sehat masih belum memungkinkan dari segi anggaran.

“Kalau kita sudah ingin menuju ke pengelolaan, tapi untuk sekarang belum. Karena Kabupaten Pangandaran masih baru. Meskipun usianya sudah 10 tahun, tapi masih baru jika dibandingkan dengan Kota Banjar dan Ciamis,” terangnya.

Baca juga:  Satpol PP Pangandaran Tertibkan Alat Peraga Sosialisasi Sepanjang Jalan Protokol

Umi menyebutkan, pihaknya pun mendapatkan keluhan dari warga setempat TPA Purbahayu, karena ada longsoran sampah saat hujan.

“Saat itu kami langsung mengeruk sampahnya biar tidak mencemar kemana-mana. Kemudian tahun ini akan membangun tanggul untuk meminimalisasi longsoran sampah,” sebutnya.

Saat ini, kata Umi, ketinggian tumpukan sampah di TPA Purbahayu sudah setinggi 5 meter. Dan rencananya setiap ketinggian 10 meter harus dipadatkan.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang diterima dari DLHK Pangandaran, sepanjang tahun 2022 jumlah sampah mencapai 173 ribu kilogram per hari dan 62 ribu ton per tahun dari 433 ribu penduduk di 10 kecamatan.